Rabu, 09 September 2009

Repleksi Bencana Alam di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang Subur dan Asri, kaya akan sumber daya, baik SDM terlebih lagi SDAnya. Namun mengapa Indonesia masih terbelakang dari segi ekonomi, tetapi mengapa Indonesia masih berada pada deretan dan tatanan negara Berkembang? kapan jadi Negara Maju?

Sederetan Pertanyaan di atas merupakan hal yang patut menjadi bahan renungan bagi kita. Bila di kaitkan dengan berbagai macam bencana alam yang melanda Indonesia belakangan ini, tentu hal di atas memiliki kaitan.Bukankah Zat Pencipta Alam semesta ini telah mengingatkan kita dalam kitab suci-Nya, bahwa mana kala penghuni suatu negeri telah melakukan kedzaliman di muka bumi ini, kendati penduduk negeri tersebut banyak orang-orang yang beriman, Azab Allah tetap akan turun.

Lalu bagaimana dengan negeri kita yang kita cintai ini? Seperti halnya bencana yang baru menimpa indonesia lebih dari sepekan yang lalu, di Tasikmalaya, Jawa Barat, hampir seluruh kabupaten yang ada diobrak abrik oleh gempa yang berkekuatan 7,3 sh. Ini hanya salah satu dari sekian banyak bencana yang telah melanda negeri ini. Baik itu bencana yang berasal dari Tanah, Air, Udara, demikian juga dengan Api. Jika kita melihat sepintas bencana alam tersebut yang di turunkan oleh Pencipta-Nya, tentu kita akan berkata bahwa ini merupakan gejala alam. Akan tetapi bilamana kita bercermin pada masa lalu tepatnya pada masa Rasulullah dan para Sahabat, dimana pada suatu ketika terjadi gempa bumi salah seorang sahabat saat itu yang sekaligus merupakan Amirul mu'minin Umar ra. serta merta mengatakan ini pasti hasil dari ulah kita, sehingga bumi Allah ini murka kepada kita. Ketika itu sahabat pun menghentakkan kakinya ke bumi dan mengatakan bahwa berhentilah, dan akhirnya tidak terjadi bencana yang besar.

Berbeda halnya dengan yang terjadi di zaman kita sekarang ini. jika terjadi bencana yang menimpa manusia, manusia itu sendiri amat jarang yang berusaha untuk bermuhazabah diri, bahkan mereka hanya saling menyalahkan dan justifikasi terakhir adalah gejala alam. Hampir tidak pernah manjadi bahan perenungan dan bahan wacana diskusi media dan publik penyebab dan asal muasal terjadinya bencana tersebut, yang mengarah kepada Sang Pencipta-Nya. Dan hampir tidak ada yang mempertanyakan bahwa apakah Allah yang telah menciptakan Alam semesta ini beserta isinya Ridha terhadap prilaku dan tindak tanduk kita selaku penghuni jagad ini, yang notabene pembawa amanah kekhalifahan di muka bumi ini.

Memang tidak salah jika dikatakan bahwa negeri ini kaya akan Sumber Daya Manusia, salah satu bukti yang menunjukkan hal ini adalah ketika kejadian-kejadian di atas terjadi di negara ini, hampir setiap stakeholder yang ada di negeri ini menunjukkan kebolehan untuk mengomentari dan mewacanakan kejadian-kejadian tersebut baik melalui media cetak maupun media elektronik. Tapi apakah dengan angkat bicaranya mulai dari kalangan jelata hingga para pemuka negeri ini, telah menunjukkan keseriusan SDM kita untuk menangani setiap bencana yang ada?

Secara idealisme sosial kita dapat mengatakan iya, namun dengan menggunakan pendekatan idealisme ketauhidan belum tentu. Karena mengupas suatu permasalahan tidak hanya dapat dilakukan dengan melihat dari satu sudut pandang. Terlebih lagi jika itu sudah jelas-jelas hasil ulah dan pengingkaran kita kepada kebesaran Pencipta-Nya, dan dari kurangnya implementasi ksyukuran kita atas kenikmatan dan rahmat-nya yang telah diberikan kepada segenap makhluk yang ada di muka bumi ini.

Akhirnya penulis ingin mengatakan bahwa jalan terbaik yang mesti kita tempuh untuk memberdayakan segenap sumber daya yang ada adalah dengan kembali mengkaji dan memahami sumber penciptaan sumber daya yang ada tersebut, terutama Pencipta dari segala sumber daya yang ada. Kemudian kembali menata satu persatu sumber-sumber daya tersebut dengan memulai pada sumber daya Manusianya. Karena jika sumber daya manusia yang merupakan motor penggerak dan pengendali sumber daya yang lain itu baik maka yang lain pun akan perlahan-lahan membaik, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, harapan akan negeri ini dapat aman dari Bencana dan menjadi berjaya, sebagai negara Harmonis dan sejahtera di belahan dunia ini dapat terwujud.

Wallahu 'alam bisshawab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kabar Pengunjung

Betapa hidup ini menjadi damai ketika setiap insan menanamkan kecintaan kepada Sang Pemilik Cinta Sejati dan kepada Sesamanya

  © Blogger templates Blogger Edit by peCinta Kedamaian

Back to TOP