Minggu, 11 Januari 2009

SUCI SAJA TIDAK CUKUP


Manusia Suci

Sebagai manivestasi wujud tuhan di muka bumi ini manusia diciptakan sebagai khalifah untuk menjadi perpanjangan tangan dari pada Allah yang telah menciptakan bumi dan alam semesta ini beserta isinya, manusia dilahirkan melalui rahim seorang ibu, sebagai manusia suci dengan segenap kesempurnaan dan potensi ketuhanan yang diberikan kepadanya tentu dengan maksud dan tujuan agar manusia mampu menjadi "pengendali, pengemudi, penjaga, dan pengatur" ciptaan-cipataan Allah yang ada disekitarnya sesuai dengan potensi yang dimiliki. Oleh karena itu memaksimalkan segala potensi yang kita miliki yang telah diberikan oleh Allah kepada kita adalah suatu keharusan. Karena merupakan suatu kebodohan dan kepicikan seseorang yang telah diberi segenap bekal perjalanan namun tidak memanfaatkan bekal tersebut untuk dapat tiba di tempat tujuan dengan selamat.

Dengan segenap potensi yang kita miliki tersebut, ketika kita mau menggunakan dan memaksimalkannya di Jalan yang telah ditentukan oleh Allah, yakni menjadi Abdi-Nya dalam melayani makhluknya yang lain yang ada di muka bumi ini, yakin saja bahwa segala beban dan tanggung jawab yang ada di pundak kita selaku hamba dan pelayan Allah, akan mudah terlaksana dengan baik. Akan tetapi apakah hanya dengan itu kita dapat menjadi manusia terbaik seperti yang Allah kehendaki "kuntum khaira ummah (sebaik-baik ummat)." Jawabnya tentu tidak.

Kalau hanya menjalankan segala perintah Allah saja sebagaimana yang kita sering lakukan sebagai rutinitas sehari-hari, tentu hal itu tidak cukup. Karena kalau jawabannya demikian, mengapa masih banyak orang yang shalat, puasa, zakat, sedekah, dan haji, toh masih menjadi pelaku korupsi?, mengapa masih ada yang mengalami stres dan akhirnya bunuh diri?, masih ada yang tega menjual anak dan keluarganya?, masih ada yang menyengsarakan keluarganya?, dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya....???.

Hal di atas disebabkan karena manusia umunya hanya berusaha menjadi manusia suci, itupun sucinya hanya temporer, misalnya hanya ketika sedang shalat, hanya ketika sedang puasa, hanya ketika sedang berhaji, dan lain sebagainya. Namun sebagian besar manusia tidak berusaha untuk menjadi seorang hamba dan pelayang Allah yang suci bersih.

Sebenarnya menjadi manusia suci pun kalau kita dapat mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari, dengan penuh keyakinan, manusia tentu dapat menjalankan sebagian besar tugas dan tanggung jawabnya sebagai makhluk suci dan khalifah di muka bumi ini. Tetapi tetap saja ada kepincangan tentunya jika hanya menjadi manusia suci saja, karena saya yakin setiap kita dapat menjadi manusi suci, namun tidak setiap manusia dapat dengan mudah menjadi manusia bersih. Kendati bukanlah hal mustahil bagi setiap manusia untuk menjadi manusia suci bersih, manakala dia memiliki kemauan dan kesungguhan untuk memposisikan diri dan merealisasikannya.

Apa dan Bagaimanakah sesungguhnya manusia bersih itu?

Tunggu lanjutan di edisi berikutnya.........

By : شمسول ألإسلم

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kabar Pengunjung

Betapa hidup ini menjadi damai ketika setiap insan menanamkan kecintaan kepada Sang Pemilik Cinta Sejati dan kepada Sesamanya

  © Blogger templates Blogger Edit by peCinta Kedamaian

Back to TOP